PEMBIAYAAN CALON PMI

Pemerintah melalui BP2MI membuat program pembiayaan buat calon pekerja migran Indonesia di luar negeri dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bekerjasama dengan lembaga perbankan sebagai penyalur KUR. BP2MI mengharuskan program pembiayaan ini dilakukan secara direct oleh Bank penyalur tanpa bekerjasama dengan lembaga linkage agar PMI memperoleh dana dengan bunga rendah.

LENDANA yang telah tercatat di OJK sebagai penyelenggara Fintech Inovasi Keuangan DIgital dengan cluster Financing Agent melakukan sosialisasi ke BNI untuk bekerjasama dalam penyaluran KUR PMI dan menjadi solusi pembiayaan calon Pekerja Migran Indonesia yang pengajuan pinjamannya dapat dilakukan secara cepat dan dan mudah melalui digital atau online.

Program penyaluran produk pinjaman KUR PMI perlu dilakukan secara hati-hati dengan tetap mempertimbangkan mitigasi resiko secara baik. Mengingat pinjaman ini tanpa agunan dan peminjam akan berada di Luar Negeri maka pelibatan asuransi sebagai pihak penjamin resiko menjadi salah satu yang diprioritaskan dalam diskusi tersebut.

Diskusi secara detil antara BNI sebagai Lembaga Keuangan pemberi pinjaman dan LENDANA sebaga mitra penyaluran KUR yang dilakukan di kantor Pusat BNI. Kedua pihak sangat serius untuk menyiapkan produk pinjaman yang bisa diserap calon PMI, mudah dalam pengajuan, terkontrol penggunaan dananya, dan aman dalam proses pengembalian pinjamannya.

LENDANA – BANK SYARIAH INDONESIA SIAP KERJASAMA

LENDANA sebagai platform fintech satu-satunya di Indonesia yang menggarap segmen Pekerja Migran Indonesia (PMI). Selain bekerjasama dengan Bank Negara Indonesia, Lendana juga melakukan sosialisai ke Bank Syariah Indoensia (BSI) untuk menfasilitasi calon PMI yang ingin mengajukan pinjaman berbasis syariah. Sebagaimana kita ketahui masyarakat Inondesia yang mayoritas muslim tentu mengharapkan ada produk pinjaman calon PMI yang syariah.

Ir. Bambang Sarjito, MM. (nomor dua dari kanan) selaku CEO dan founder Lendana melakukan diskusi dengan Bank Syariah Indonesia divisi mikro untuk melakukan piloting pembiayaan PMI yang akan bekerja di Timur Tengah karena saat ini BSI telah memiliki cabang luar negeri yang berada di Timur Tengah. Pada kesempatan yang sama Lendana juga mengajak Perusahaan Penyalur Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang siap dan berpengalaman dalam penyaluran tenaga kerja ke negara ke Timur Tengah.

LENDANA AUDIENSI DENGAN BP2MI

Lendana melalukan audiensi ke BP2MI untuk sosialisasi platform Lendana sebagai solusi pembiayaan calon Pekerja Migran Indonesia yang ingin mengajukan pinjaman secara online untuk biaya admintrasi sebagai syarat bekerja di Luar Negeri. Biaya adminitrasi diantaranya seperti biaya medical check up, Pasport & Visa, pelatihan dan sertifikasi kompetensi, tiket dan lain-lain yang besarnya berbeda-beda tergantung kemana negara yang dituju.

Besarnya biaya administrasi untuk menjadi pekerja migran atau yang sering disebut cost structure pinjaman telah ditetapkan oleh BP2MI sebagai pihak Pemerintah yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengatur calon Pekerja yang ingin bekerja di luar negeri. Dengan ketetapan dari BP2MI ini, PMI dan Bank akan memiliki kepastian besarnya pinjaman sebagai antisipasi adanya pihak2 yang menyalahgunakan hal ini.

KERJASAMA LENDANA – NANO BANK SYARIAH

Lendana menjajaki bekerjasama dengan nanobank syariah untuk membantu penyaluran kredit pembiayaan untuk Pekerja Migran Indonesia. Setelah diskusi panjang lebar tentang seluk beluk pembiayaan kepada Pekerja Migran Indonesia, pada akhirnya nanobank sepakat bekerjasama dengan Lendana untuk menjadi Lembaga Keuangan yang support pembiayaan PMI dimulai dari yang ingin bekerja ke KOREA dan JEPANG.

Kerjasama pembiayaan ini akan dimulai dengan kerjasama tripartit dengan PT Bijak yang merupakan anak perusahaan PT Jamsostek. Diharapkan kerjasama pembiayaan PMI ini bisa dimulai pada Oktober 2023.

Untuk melengkapi mitigasi resiko pembiayaan ini, nanobank akan mengajak asuransi Sinarmas.